Jenis Paragraf
Berdasarkan Letak Kalimat Utama.
Terdiri dari paragraf
deduktif, induktif, ineratif, campuran, dan tanpa kalimat utama.
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif
adalah jenis paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf. Berikut
adalah contoh dari paragraf deduktif:
Sekolah Tinggi Agama Buddha
Negeri Sriwijaya adalah salah satu perguruan tinggi yang berdasarkan nilai
Buddha Dhamma. Bukan hanya namanya saja yang bercirikan Buddhistik, civitas
akademika yang berada di dalamnya beserta kegiatannya juga berlandaskan
nilai-nilai Buddha Dhamma. Contohnya dapat dilihat dari motto STABN Sriwijaya
yaitu menerapkan 3S (Senyum, Sapa, Salam). Senyum adalah perwujudan dari cinta
kasih, sapa adalah bentuk penghormatan dan kekeluargaan, dan salam dengan
menyebutkan salam buddhis sambil merangkapkan tangan di depan dada. Salam
Buddhis yang sering diucapkan adalah Namo Buddhaya, Sotthi Hotu, Namo Omitofo.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang
kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Berikut adalah contoh dari
paragraf induktif:
Psikologi
berasal dari bahasa Latin yaitu Psyche dan Logos. Psyche artinya jiwa,
Logos artinya ilmu. Secara etimologi psikologi dapat diartikan sebagai ilmu
jiwa. Menurut Plotnik (2005), psikologi merupakan studi yang sitematik dan
ilmiah tentang perilaku dan proses mental. Sementara menurut Wundt (Devidoff, 1981),
psikologi merupakan ilmu tentang kesadaran manusia. Menurut Woodworth dan
Marquis, psikologi mempelajari aktivitas-aktivitas individu, meliputi aktivitas
motorik, kognitif, maupun aktivitas emosional. Jadi, pengertian psikologi
secara keseluruhan adalah ilmu ilmiah yang mempelajari tentang perilaku manusia
sebagai manifestasi dari kesadaran, meliputi aktivitas motorik, kognitif, dan
emosional.
3. Paragraf Ineratif
Paragraf
ineratif adalah jenis paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah
paragraf. Berikut adalah contoh dari paragraf ineratif:
Nasi goreng adalah makanan yang dicintai oleh lidah orang Indonesia. Untuk memenuhi keinginan makan nasi goreng, kita bisa memasak sendiri ataupun membeli nasi goreng. Bagi orang yang suka memasak, memasak nasi goreng sendiri menjadi pilihan. Namun, untuk membuat nasi goreng, tentu tidak hanya asal-asalan. Ketika ingin memasak nasi goreng hal-hal yang perlu diperhatikan agar rasanya lezat dan gurih adalah jenis nasi, cara memasak, dan bumbu.
4. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah jenis paragraf yang
kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. Berikut adalah contoh
dari paragraf campuran:
Helm merupakan atribut
keselamatan yang paling penting ketika mengendarai sepeda motor. Terdapat beberapa manfaat menggunakan helm, salah satunya melindungi benturan di kepala jika terjadi kecelakaan. Karena helm didesain khusus dengan bentuk yang dapat melindungi kepala, bahan yang keras dan tidak mudah pecah, serta bagian dalam yang lembut , sehingga kepala tidak terbentur keras atau kontak langsung dengan jalan. Selain itu, menggunakan helm di siang hari membuat kepala tidak panas karena terlindung oleh helm. Kaca yang ada pada helm juga melindungi mata agar tidak terkena debu atau hal-hal lain yang dapat membuat mata perih ketika kita mengendarai sepeda motor. Oleh karena itu, helm sangat penting untuk digunakan ketika berkendara.
5. Paragraf tanpa Kalimat Utama
Paragraf
tanpa kalimat utama adalah jenis paragraf yang tidak memiliki kalimat utama.
Berikut adalah contoh dari paragraf tanpa kalimat utama. Biasanya paragraf
tanpa kalimat utama terdapat pada teks narasi dan deskriptif. Berikut adalah
contoh dari paragraf tanpa kalimat utama dalam teks narasi dan deskriptif:
a.
Paragraf Tanpa Kalimat
Utama (Narasi)Pada suatu pagi yang cerah,
aku menyusuri jalan setapak yang masih lembap. Kunikmati udara segar yang sejuk
ini. DI perjalanan, aku bertemu dengan beberapa anak desa yang berlarian
mengejar temannya. Terkadang lewat pula beberapa ibu-ibu yang membawa bakul,
sepertinya mereka menuju ke sawah
b.
Paragraf Tanpa Kalimat
Utama (Deskriptif)Terlalu jauh mataku memandang
seorang pria di lorong lobi. Badannya tegap dan cukup tinggi, rambutnya
keriting dan kulitnya cokelat. Ia berpakaian seperti orang kantoran-baju putih
dibalut jas, celana hitam, dan bersepatu pantofel. Langkahnya santai namun
memiliki kesan tegas. Semakin lama ia semakin mendekat dan ternyata ia adalah
karyawan baru di tempat kerjaku.
Kepaduan Paragraf dengan Kata Penghubung, dan
Kata Ganti
1.
Kepaduan Paragraf
dengan Kata Penghubung
Contoh: Kecantikan tidak
memiliki standar tetap karena bersifat relatif.
Masing-masing orang memiliki perspektif yang berbeda-beda terhadap ukuran
kecantikan. Ada yang mengatakan bahwa seseorang dapat dikategorikan cantik jika
memiliki wajah yang enak dipandang, berkulit putih, berbadan langsing, berambut
panjang. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kecantikan seseorang
muncul dari hati, jika seorang perempuan memiliki perilaku yang baik dan hati
yang baik, lemah lembut, meskipun tidak enak dipandang secara fisik, ia dapat
dikategorikan cantik. Ada juga yang mengkombinasikan kecantikan fisik dan hati
sebagai standar wanita yang cantik.
2.
Kepaduan Paragraf
dengan Kata Ganti
Contoh: Tahu adalah salah satu
makanan favorit saya. Olahan berbahan dasar kedelai ini
memiliki tekstur, bau dan rasa yang khas. Dalam bahan makanan ini,
terdapat kandungan protein yang tinggi. Makanan yang berasal dari Tiongkok
ini dapat diolah menjadi variasi makanan yang lezat. Nama “tahu” merupakan
serapan dari bahasa Hokkian yaitu tauhu yang berarti kedelai
terfermentasi.
0 Komentar