Sekilas Sutta (Bag. Anguttara Nikaya): Meghiya Sutta -- 9 Hal yang Mendukung Tercapainya Pembebasan Pikiran

Meghiya Sutta

Untuk menuju pembebasan pikiran, seseorang seharusnya memiliki 5 kondisi dan 4 hal yang harus dilakukan. Seperti yang dijelaskan dalam Meghiya Sutta dalam Anguttara Nikaya bagian Navaka Nipata, yang secara ringkas terdiri dari:

Lima Kondisi yang Mendukung Pembebasan Pikiran, yaitu:
(1) Teman-teman yang baik
(2) Moral yang baik
ia berdiam dengan terkendali oleh Pātimokkha, memiliki perilaku dan tempat kunjungan yang baik, melihat bahaya dalam pelanggaran-pelanggaran kecil. Setelah menerima aturan-aturan latihan, ia berlatih di dalamnya. 
(3) Terlibat dalam pembicaraan tentang Dhamma
Seseorang mendengar sesuai kehendak, tanpa kesulitan atau kesusahan, khotbah yang berhubungan dengan kehidupan pertapaan yang kondusif untuk membuka pikiran, yaitu khotbah tentang keinginan yang sedikit, tentang kepuasan, tentang ketidak-terikatan dengan orang lain, tentang pembangkitan kegigihan, tentang perilaku bermoral, tentang konsentrasi, tentang kebijaksanaan, tentang kebebasan, tentang pengetahuan dan penglihatan pada kebebasan. 
(4) Semangat atau kegigihan
Kegigihan untuk meninggalkan kualitas-kualitas yang tidak bermanfaat dan mendapatkan kualitas-kualitas yang bermanfaat; ia kuat, kokoh dalam usaha, tidak mengabaikan tugas melatih kualitas-kualitas bermanfaat. 
(5) Kebijaksanaan.
Kebijaksanaan yang melihat muncul dan lenyapnya, yang mulia dan menembus dan mengarah menuju kehancuran penderitaan sepenuhnya. Ketika kebebasan pikiran belum matang, ini adalah hal ke lima yang mengarah pada kematangannya. 
“Ketika, Meghiya, seorang bhikkhu telah memiliki teman-teman yang baik, kawan-kawan yang baik, sahabat-sahabat yang baik, maka dapat diharapkan bahwa ia akan menjadi bermoral, menjadi seorang yang berdiam dengan terkendali oleh Pātimokkha …  … akan berlatih di dalamnya. 
“Ketika seorang bhikkhu telah memiliki teman-teman yang baik, kawan-kawan yang baik, sahabat-sahabat yang baik, maka dapat diharapkan bahwa ia akan dapat mendengar sesuai kehendak, tanpa kesulitan atau kesusahan, khotbah yang berhubungan dengan kehidupan pertapaan yang kondusif untuk membuka pikiran, yaitu khotbah tentang keinginan yang sedikit … tentang pengetahuan dan penglihatan pada kebebasan. 
“Ketika seorang bhikkhu telah memiliki teman-teman yang baik, kawan-kawan yang baik, sahabat-sahabat yang baik, maka dapat diharapkan bahwa ia akan membangkitkan kegigihan untuk meninggalkan kualitas-kualitas yang tidak bermanfaat … tidak mengabaikan tugas melatih kualitas-kualitas bermanfaat. 
“Ketika seorang bhikkhu telah memiliki teman-teman yang baik, kawan-kawan yang baik, sahabat-sahabat yang baik, maka dapat diharapkan bahwa ia akan menjadi bijaksana, memiliki kebijaksanaan yang melihat muncul dan lenyapnya, yang mulia dan menembus dan mengarah menuju kehancuran penderitaan sepenuhnya. 

Selanjutnya, seseorang perlu mengembangkan Empat  hal, melalui bhavana yaitu:
(6) Persepsi ketidak-menarikan terhadap jasmani harus dikembangkan untuk meninggalkan nafsu.
(7) Cinta-kasih harus dikembangkan untuk meninggalkan niat-buruk.
(8) Perhatian pada pernapasan harus dikembangkan untuk memotong pemikiran-pemikiran.
(9) Persepsi ketidak-kekalan harus dikembangkan untuk melenyapkan keangkuhan ‘aku.’ Ketika ia mempersepsikan ketidak-kekalan, maka persepsi tanpa-diri menjadi stabil. Seorang yang mempersepsikan tanpa-diri melenyapkan keangkuhan ‘aku,’ yang merupakan nibbāna dalam kehidupan ini.”


Sama halnya dalam belajar, keberhasilan belajar seseorang dipengaruhi faktor-faktor seperti yang terdapat dalam Meghiya Sutta. Namun, bila dalam Sutta, faktor tersebut mengarah pada pembebasan pikiran, dalam hal belajar pembebasan pikiran diganti dengan hasil belajar yang baik. Inilah yang dapat kita lakukan sebagai pelajar.
Teman yang baik adalah teman yang menasihati kita jika kita mulai berbuat ke arah yang tidak baik, misalnya menasihati ketika malas mengerjakan tugas atau membolos pada pelajaran tertentu.
Seseorang yang memiliki moral yang baik tidak akan dibebani dengan pikiran penyesalan, karena ia tidak berbuat yang tidak baik. Dengan begitu ia akan fokus pada peningkatan dirinya. Nah, dengan bergaul pada teman-teman yang baik, yang tahu mana yang pantas dilakukan dan tidak pantas dilakukan akan mengondisikan pembicaraan dalam setiap perkumpulan adalah sesuatu yang berkaitan dengan hal yang bermanfaat untuk peningkatan diri seperti pendidikan, pelajaran, atau tugas. Misalnya, berkumpul untuk membicarakan dan mendiskusikan tugas dan penyelesaiannya. Semangat dalam belajar juga diperlukan jika seseorang ingin mencapai hasil belajar yang memuaskan.
Dan yang terpenting, dalam belajar kita mampu mengatasi hambatan-hambatan, mengetahui apa yang perlu dilakukan atau tidak perlu dilakukan dalam mencapai tujuan belajar. Misalnya, jika diperlukan dalam memanajemen waktu belajar kita membuat jadwal belajar. Selain itu kita perlu meninggalkan hal yang bersifat menghambat dalam belajar, misalnya melakukan kegiatan jalan-jalan atau belanja yang tidak perlu, atau menghabiskan waktu menonton hiburan dan bermain game.
Sebagai seorang pelajar, kita juga perlu mengembangkan empat pikiran ini, yaitu (persepsi tidak tertarik, cinta kasih, perhatian pada pernapasan, dan ketidakkekalan). Bukan hanya dengan melalui meditasi kita dapat mengembangkan pikiran tersebut, kita juga dapat mengembangkannya kapanpun kita bisa dan mau.
Misalnya, kita perlu mengembangkan persepsi tidak tertarik pada hal-hal yang bersifat sebagai hal yang mengganggu dalam belajar. Pikiran cinta kasih perlu dikembangkan ketika dalam belajar kita tidak menyukai pelajaran tersebut, ataupun pengajarnya. Dengan memperhatikan nafas, membuat diri menjadi rileks dan tenang. Pemusatan perhatian pada nafas berguna untuk menjernihkan pikiran yang dilanda tekanan-tekanan yang mengakibatkan stres dalam belajar. Persepsi ketidakkekalan misalnya diterapkan ketika kita mendapatkan hasil belajar yang memuaskan atau tidak memuaskan. Dengan menyadari bahwa semua itu tidak kekal, kita menjadi lebih waspada dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik.

Selamat berjuang !
Sotthi Hontu ^^


Sumber Bacaan: 
Anguttara Nikaya - Navaka Nipata

Posting Komentar

0 Komentar