Meditasi: Vitamin di Awal Pembelajaran


Keberhasilan dalam kegiatan belajar-mengajar tidak lepas dari peran pengajar dan pelajar. Antara pengajar dan pelajar harus memiliki hubungan timbal balik dan berusaha menciptakan suasana yang positif sehingga keberhasilan dalam belajar dapat dicapai. Tetapi, kenyataannya mengondisikan suasana positif dan menumbuhkan semangat belajar  tidak semudah menginginkannya. Setiap orang memiliki permasalahan dan rintangan dari dalam diri maupun luar. Biasanya rintangan yang sering menghambat keberhasilan dalam belajar adalah dari dalam diri yaitu kemalasan. Namun, ada juga faktor lain yang menjadi rintangan misalnya masalah keluarga, konflik batin yang menimbulkan kekhawatiran dan kegelisahan, atau lingkungan yang tidak mengondisikan, serta faktor-faktor lain. 
Nah, jika tidak mampu mengatasi rintangan tersebut maka akan sulit mencapai keberhasilan dalam belajar. Oleh karena itulah perlu keterampilan mental dalam mengatasi masalah dari dalam diri maupun luar. Tentunya kemampuan tersebut tidak langsung bisa didapatkan dan seketika menjadi terampil dalam mengatasi masalah. Tidak setiap saat kita mampu mengatasi masalah tersebut, namun kita bisa memulainya dengan bertahap sehingga menjadi suatu kebiasaan/prinsip positif dalam diri kita. Caranya adalah dengan melatih pikiran kita, misalnya dalam Buddhisme dikenal yang namanya meditasi. Meditasi adalah kegiatan memfokuskan pikiran pada suatu objek.

Banyak manfaat yang didapat dari meditasi, salah satunya ketenangan batin. Batin yang tenang, terbebas dari kekhawatiran walau hanya sejenak. Bermeditasi di awal pembelajaran dapat mengondisikan pikiran positif sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih kondusif dan semangat. Dengan bermeditasi pikiran pelajar dan pengajar akan menjadi lebih siap dan sadar akan kegiatan yang akan dilakukan, sejenak meninggalkan masalah, kemalasan, kekhawatiran, sehingga menjadi lebih tenang dan siap dalam kegiatan pembelajaran.

Posting Komentar

0 Komentar